Halaman

Jumat, 04 Januari 2019

Kisah Kesetiaan Dan Perhatian Penuh Bubuk Bakar Shiddiq Kepada Nabi Muhammad Saw

Abu Bakar Ash-Shiddiq ra adalah tidak absurd lagi bagi sekalian ummat Islam, baik dahulu maupun sekarang. Beliau ialah insan yang dianggap paling agung dalam sejarah Islam setelah Rasulullah Saw. Kemuliaan akhlaknya, kemurahan hatinya dalam mengorbankan harta benda dan kekayaannya, kebijaksanaannya dalam menuntaskan persoalan ummat, ketenangannya dalam menghadapi kesukaran, kerendahan hatinya ketika berkuasa serta tutur bahasanya yang lembut lagi menarik ialah sukar dicari bandingannya baik dahulu maupun sekarang. Dialah tokoh sahabat terbilang yang paling dekat dan paling disayangi oleh Rasulullah Saw. Karena besarnya pengorbanan ia itulah Rasulullah Saw pernah mengatakan: “Islam telah tegak di atas harta Siti Khadijah dan pengorbanan Abu Bakar.”

Banyak kisah perhatian dan kesetian sahabat-sahabat Rasulullah Saw kepada Rasulullah Saw sebagai tanda cinta dan sayang para sahabat kepada baginda Rasulullah Saw. Salah satu pola kesetian dan perhatian khalifah Abu Bakar Shiddiq sebagaimana diceritakan oleh khalifah Abu Bakar sendiri kepada sahabat yang lain, menyerupai dijelaskan dalam satunhadits yang diriwiyatkan Imam Muslim sebagai berikut,

Hadits Riwayat Muslim 5329
حَدَّثَنِي سَلَمَةُ بْنُ شَبِيبٍ حَدَّثَنَا الْحَسَنُ بْنُ أَعْيَنَ حَدَّثَنَا زُهَيْرٌ حَدَّثَنَا أَبُو إِسْحَقَ قَالَ سَمِعْتُ الْبَرَاءَ بْنَ عَازِبٍ يَقُولُا جَاءَ أَبُو بَكْرٍ الصِّدِّيقُ إِلَى أَبِي فِي مَنْزِلِهِ فَاشْتَرَى مِنْهُ رَحْلًا فَقَالَ لِعَازِبٍ ابْعَثْ مَعِيَ ابْنَكَ يَحْمِلْهُ مَعِي إِلَى مَنْزِلِي فَقَالَ لِي أَبِي احْمِلْهُ فَحَمَلْتُهُ وَخَرَجَ أَبِي مَعَهُ يَنْتَقِدُ ثَمَنَهُ فَقَالَ لَهُ أَبِي يَا أَبَا بَكْرٍ حَدِّثْنِي كَيْفَ صَنَعْتُمَا لَيْلَةَ سَرَيْتَ مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ نَعَمْ أَسْرَيْنَا لَيْلَتَنَا كُلَّهَا حَتَّى قَامَ قَائِمُ الظَّهِيرَةِ وَخَلَا الطَّرِيقُ فَلَا يَمُرُّ فِيهِ أَحَدٌ حَتَّى رُفِعَتْ لَنَا صَخْرَةٌ طَوِيلَةٌ لَهَا ظِلٌّ لَمْ تَأْتِ عَلَيْهِ الشَّمْسُ بَعْدُ فَنَزَلْنَا عِنْدَهَا فَأَتَيْتُ الصَّخْرَةَ فَسَوَّيْتُ بِيَدِي مَكَانًا يَنَامُ فِيهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِي ظِلِّهَا ثُمَّ بَسَطْتُ عَلَيْهِ فَرْوَةً ثُمَّ قُلْتُ نَمْ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَأَنَا أَنْفُضُ لَكَ مَا حَوْلَكَ فَنَامَ وَخَرَجْتُ أَنْفُضُ مَا حَوْلَهُ فَإِذَا أَنَا بِرَاعِي غَنَمٍ مُقْبِلٍ بِغَنَمِهِ إِلَى الصَّخْرَةِ يُرِيدُ مِنْهَا الَّذِي أَرَدْنَا فَلَقِيتُهُ فَقُلْتُ لِمَنْ أَنْتَ يَا غُلَامُ فَقَالَ لِرَجُلٍ مِنْ أَهْلِ الْمَدِينَةِ قُلْتُ أَفِي غَنَمِكَ لَبَنٌ قَالَ نَعَمْ قُلْتُ أَفَتَحْلُبُ لِي قَالَ نَعَمْ فَأَخَذَ شَاةً فَقُلْتُ لَهُ انْفُضْ الضَّرْعَ مِنْ الشَّعَرِ وَالتُّرَابِ وَالْقَذَى قَالَ فَرَأَيْتُ الْبَرَاءَ يَضْرِبُ بِيَدِهِ عَلَى الْأُخْرَى يَنْفُضُ فَحَلَبَ لِي فِي قَعْبٍ مَعَهُ كُثْبَةً مِنْ لَبَنٍ قَالَ وَمَعِي إِدَاوَةٌ أَرْتَوِي فِيهَا لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِيَشْرَبَ مِنْهَا وَيَتَوَضَّأَ قَالَ فَأَتَيْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَكَرِهْتُ أَنْ أُوقِظَهُ مِنْ نَوْمِهِ فَوَافَقْتُهُ اسْتَيْقَظَ فَصَبَبْتُ عَلَى اللَّبَنِ مِنْ الْمَاءِ حَتَّى بَرَدَ أَسْفَلُهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ اشْرَبْ مِنْ هَذَا اللَّبَنِ قَالَ فَشَرِبَ حَتَّى رَضِيتُ 

Telah menceritakan kepadaku [Salamah bin Syabib] telah menceritakan kepada kami [Al Hasan bin A'yan] telah menceritakan kepada kami [Zuhair] telah menceritakan kepada kami [Abu Ishaq] berkata: "Aku mendengar [Al Bara` bin Azib] berkata: Abu Bakar Ash Shiddiq mendatangi ayahku di kediamannya kemudian Abu Bakar membeli seekor binatang tunggangan,"

Kemudian ia bekata kepada Azib: "Utuslah putramu bersamaku untuk membawanya ke rumahku."

Ayahku berkata padaku: "Bawalah." Aku membawanya dan ayahku keluar bersamanya untuk membayar harganya. 

Ayahku berkata padanya: "Hai [Abu Bakar], ceritakan padaku, apa yang kalian berdua lakukan dimalam ketika kamu berjalan bersama Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam?"

Abu Bakar berkata: "Ya. Kami berjalan sepanjang malam sampai tengah siang. Jalanan sepi dan tidak ada seorang pun lewat sampai kerikil besar diangkat untuk kami, kerikil itu menaungi dan tidak terkena (sinar) matahari setelahnya. Kami singgah didekatnya kemudian kami mendekati kerikil itu. Dengan tanganku, saya meratakan daerah untuk digunakan nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam tidur di bawah naungan kerikil itu kemudian aKu bentangkan pakaian dari bulu binatang diatasnya," 

Aku katakan (Abu Bakar): "Tidurlah, wahai Rasulullah, saya akan mengawasi disekitar Tuan untuk Tuan. Beliau pun tidur kemudian saya pergi mengawasi sekitar beliau. Ternyata ada seorang penggembala kambing yang tiba dengan membawa kambing-kambingnya ke kerikil besar, ia ingin berteduh menyerupai halnya kami."

Abu Bakar bertanya: "Kau milik siapa hai budak?"

Ia menjawab (budak): "Milik seseorang dari penduduk Madinah."

Aku bertanya: "Apa ada susu dikambingmu?"

Ia menjawab: "Ya."

Aku bertanya: "Maukah kamu memerah untukku?"

Ia menjawab: "Ya."

Ia mengambil sesekor kambing kemudian membersihkan kantung susu dari bulu, tanah dan kotoran -Ia (Abu Ishaq) berkata: Aku melihat Al Bara` memukulkan tangannya pada tangan sebelahnya seraya membersihkan- kemudian ia memerah untukku dalam gelas yang ada sedikit susunya.

Abu Bakar berkata: "Aku membawa wadah daerah nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam minum dan wudhu."

Ia berkata: "Lalu saya mendatangi nabi Shallallahu 'alaihi wa Salam dan saya tidak membangunkan beliau, ternyata ketika itu sempurna ia berdiri kemudian saya tungankan air ke susu sampai bab bawahnya mendingin,"


Kemudian saya berkata: "Wahai Rasulullah, minumlah susu ini. Beliau minum sampai saya senang." (HR. Muslim)

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal kisah kesetiaan dan perhatian penuh Abu Bakar Shiddiq kepada Nabi Muhammad Saw. Semoga kecintaan kita juga kepada baginda Rasulullah Saw selalu bertambah, tentunya dengan menyebabkan Rasulullah Saw sebagai tauladan hidup kita. Kunjungilah selalu etikahidupmuslim.blogspot.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Facebook Twitter Google+

Back To Top