Halaman

Kamis, 17 Januari 2019

Pengertian Ya’Juj Dan Ma’Juj Serta Subyek Ya'juj Dan Ma’Juj

A. Pengertian Ya’juj dan Ma’juj
Dalam kamus Lisanul-’Arab kata Ya’juj dan Ma’juj berasal dari kata ajja atau ajij dalam wazan Yaf’ul. Kata ajij artinya nyala api. Tetapi kata ajja berarti pula asra’a, maknanya berjalan cepat. Ya’juj dan Ma’juj sanggup pula diibaratkan sebagai api menyala dan air bergelombang, alasannya yaitu hebatnya gerakan.

Nama Ya’juj dan Ma’juj disebut dua kali dalam al-Qur’an, yaitu:
1. QS. al-Kahfi (18); 92-98:

92
ثُمَّ أَتْبَعَ سَبَبًا

"Kemudian beliau menempuh suatu jalan (yang lain lagi)."

93
حَتَّىٰٓ إِذَا بَلَغَ بَيْنَ ٱلسَّدَّيْنِ وَجَدَ مِن دُونِهِمَا قَوْمًا لَّا يَكَادُونَ يَفْقَهُونَ قَوْلًا

"Hingga apabila beliau telah hingga di antara dua buah gunung, beliau mendapati di hadapan kedua bukit itu suatu kaum yang hampir tidak mengerti pembicaraan."

94
قَالُوا۟ يَٰذَا ٱلْقَرْنَيْنِ إِنَّ يَأْجُوجَ وَمَأْجُوجَ مُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ فَهَلْ نَجْعَلُ لَكَ خَرْجًا عَلَىٰٓ أَن تَجْعَلَ بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمْ سَدًّا

Mereka berkata: "Hai Dzulkarnain, sesungguhnya Ya'juj dan Ma'juj itu orang-orang yang menciptakan kerusakan di muka bumi, maka dapatkah kami memperlihatkan sesuatu pembayaran kepadamu, supaya kau menciptakan dinding antara kami dan mereka?"

95
قَالَ مَا مَكَّنِّى فِيهِ رَبِّى خَيْرٌ فَأَعِينُونِى بِقُوَّةٍ أَجْعَلْ بَيْنَكُمْ وَبَيْنَهُمْ رَدْمًا

Dzulkarnain berkata: "Apa yang telah dikuasakan oleh Tuhanku kepadaku terhadapnya yaitu lebih baik, maka tolonglah saya dengan kekuatan (manusia dan alat-alat), biar saya mengembangkan dinding antara kau dan mereka,"

96
ءَاتُونِى زُبَرَ ٱلْحَدِيدِ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا سَاوَىٰ بَيْنَ ٱلصَّدَفَيْنِ قَالَ ٱنفُخُوا۟ ۖ حَتَّىٰٓ إِذَا جَعَلَهُۥ نَارًا قَالَ ءَاتُونِىٓ أُفْرِغْ عَلَيْهِ قِطْرًا

"berilah saya potongan-potongan besi". Hingga apabila besi itu telah sama rata dengan kedua (puncak) gunung itu, berkatalah Dzulkarnain: "Tiuplah (api itu)". Hingga apabila besi itu sudah menjadi (merah seperti) api, diapun berkata: "Berilah saya tembaga (yang mendidih) biar saya kutuangkan ke atas besi panas itu".

97
فَمَا ٱسْطَٰعُوٓا۟ أَن يَظْهَرُوهُ وَمَا ٱسْتَطَٰعُوا۟ لَهُۥ نَقْبًا

"Maka mereka tidak sanggup mendakinya dan mereka tidak sanggup (pula) melobanginya."

98
قَالَ هَٰذَا رَحْمَةٌ مِّن رَّبِّى ۖ فَإِذَا جَآءَ وَعْدُ رَبِّى جَعَلَهُۥ دَكَّآءَ ۖ وَكَانَ وَعْدُ رَبِّى حَقًّا

Dzulkarnain berkata: "Ini (dinding) yaitu rahmat dari Tuhanku, maka apabila sudah tiba kesepakatan Tuhanku, Dia akan menjadikannya hancur luluh; dan kesepakatan Tuhanku itu yaitu benar".


2. QS. al-Anbiya (21); 96-97.

96
حَتَّىٰٓ إِذَا فُتِحَتْ يَأْجُوجُ وَمَأْجُوجُ وَهُم مِّن كُلِّ حَدَبٍ يَنسِلُونَ

"Hingga apabila dibukakan (tembok) Ya'juj dan Ma'juj, dan mereka turun dengan cepat dari seluruh daerah yang tinggi."

97
وَٱقْتَرَبَ ٱلْوَعْدُ ٱلْحَقُّ فَإِذَا هِىَ شَٰخِصَةٌ أَبْصَٰرُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ يَٰوَيْلَنَا قَدْ كُنَّا فِى غَفْلَةٍ مِّنْ هَٰذَا بَلْ كُنَّا ظَٰلِمِينَ

"Dan telah dekatlah kedatangan kesepakatan yang benar (hari berbangkit), maka tiba-tiba terbelalaklah mata orang-orang yang kafir. (Mereka berkata): "Aduhai, celakalah kami, sesungguhnya kami yaitu dalam kelalaian wacana ini, bahkan kami yaitu orang-orang yang zalim".

Dalam surat al-Kahfi diterangkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj yaitu orang orang yang menciptakan kerusakan di muka bumi yang ditakuti oleh suatu kaum yang bertempat tinggal diantara dua gunung, sehingga dikala Zulkarnain tiba ke daerah ittu, kaum tersebut memohon kepadanya biar dibuatkan tembok penghalang dari serangan mereka. Sedangkan dalam surah al-Anbiya disebutkan bahwa Ya’juj dan Ma’juj akan segera turun dengan cepat daritempat yang tinggi dikala tembok penghalang mereka terbuka sebagai tanda telah dekatnya kedatangan kesepakatan Allah Swt.
Baca Juga :

B. Subyek Yakjuj dan Ma’juj.
Al-Qur’an tidak membuktikan siapa bekerjsama Ya’juj dan Ma’juj, dari bangsa dan keturunan mana mereka. al-Qur’an hanya menjelaskan sifat-sifat mereka, yaitu kaum pembuat kerusakn di bumi. Kalau tembok penghalang dibuka mereka akan turun mengalir mirip mengalirnya air bah/banjir, dan kalau tembok penghalang kokoh, mereka tidak masuk dan tidak sanggup menciptakan kerusakan.

Menurut Tafsir Depag didapati keterangan menyangkut Asbabun Nuzul QS. al-Kahfi 83-98 bahwa, orang-orang kafir Quraisy pernah mengutus delegasi kepada orang-orang Yahudi untuk bertanya apa yang harus mereka tanyakan kepada Muhammad untuk menguji kebenarannya. Mereka berkata: ‘Coba tanyakanlah kepada Muhammad wacana seorang pria yang pernah mengelilingi dunia, dan wacana sekelompok cowok yang tidak diketahui apa yang mereka perbuat, dan wacana hakekat ruh.’ Maka turunlah surat al-Kahfi ini.

Dikatakan pula siapa Dzulqarnain pada ayat diatas, yakni berdasarkan pendapat sebagian besar hebat sejarah, yang dinamakan Zulkarnain ialah Iskandar bin Philips keturunan Yunani murid dari Aristoteles seorang filosof besar yang fatwa filsafatnya telah tersebar luas dikalangan umat Islam. Zulkarnain hidupnya kirakira pada 330 SM. Dia berasal dari kota Macedonia, pernah memerangi Persia. Menguasai kerajaan Darius dan kawin dengan salah seorang puterinya. Kemudian ia menyerbu India dan menguasainya dan melebarkan sayap kekuasaannya hingga ke negeri Mesir dan mendirikan kota Iskandaria untuk mempeingati jasa-jasanya.

Adapun mengenai benteng yang dibangun oleh Zulkarnain yaitu benteng yang terletak di belakang sungai Jehun di negeri Belekh bersahabat kota Tirmids. Dan benteng itu diberi nama pintu besi ditengah perjalanan antara Samarkhan dan India. Benteng itu pernah pula dilalui oleh raja Timurlenk dengan tentaranya.

Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan wacana pengertian Ya’juj dan Ma’juj serta subyek Ya'juj dan Ma’juj. Sumber buku Ilmu Kalam Kelas XI MA Kementerian Agama Republik Indonesia, 2015. Kunjungilah selalu etikahidupmuslim.blogspot.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Facebook Twitter Google+

Back To Top