Halaman

Senin, 21 Januari 2019

Biografi Debu Hurairah Ra Perawi Hadits Terbanyak

Abu Hurairah mempunyai nama orisinil Abdurrahman bin Sakhr ad-Dausi (lahir 19 tahun sebelum Hijriyyah/598 M dan wafat pada tahun 57/678 M). Ia lebih dikenal dengan panggilan Abu Hurairah. Nama panggilan tersebut—yang diberikan oleh Rasulullah Saw.-- berarti bapaknya kucing. Nama tersebut diberikan sebagai pengganti nama masa Jahiliyah sebelumnya yaitu `Abd Syams bin Ṣakhr. Panggilan Abu Hurairah diberikan pada ketika Rasulullah Saw. melihatnya membawa kucing kecil yang keluar dari lengan baju gamisnya di satu majelis. Sungguh mengejutkan. Pada ketika para sahabat duduk di hadapan Rasulullah Saw tiba-tiba muncul seekor kucing dari lengan baju Abu Hurairah. Sejak ketika itulah panggilanAbu Hurairah mencuat dan terkenal.

Abu Hurairah berasal dari kabilah Bani Daus dari Yaman. Ia semenjak kecil sudah menjadi yatim. Ketika mudanya ia bekerja pada Basrah binti Ghazawan, yang kemudian sesudah masuk Islam dinikahinya. Abu Hurairah masuk Islam pada tahun ke-7 Hijriah pada tahun perang Khaibar. Pada masa hidupnya dia seorang pimpinan penghuni suffah, yang mengkosongkan seluruhnya waktunya hanya untuk beribadah kepada Allah Swt. dan mencari hadis dari Rasulullah Saw. Suffah yaitu suatu daerah berlindungnya para sahabat di masjid Nabawi yang zuhud. Abu Hurairah salah seorang sahabat yang menerima doa dari Rasulullah Saw. sehingga hafal terhadap apa yang didengar dan dilihat. Dalam salah satu Hadis yang diriwayatakan al-Bukhari dikatakan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَسْمَعُ مِنْكَ حَدِيثًا كَثِيرًا أَنْسَاهُ قَالَ ابْسُطْ رِدَاءَكَ فَبَسَطْتُهُ قَالَ فَغَرَفَ بِيَدَيْهِ ثُمَّ قَالَ ضُمَّهُ فَضَمَمْتُهُ فَمَا نَسِيتُ شَيْئًا بَعْدَهُ

Dari Abu Hurairah berkata: "Aku berkata: Wahai Rasulullah, saya telah mendengar dari tuan banyak hadis namun saya lupa. Beliau kemudian bersabda: 'Hamparkanlah selendangmu.' Maka saya menghamparkannya, dia kemudian (seolah) menciduk sesuatu dengan tangannya, kemudian bersabda: 'Ambillah.' Aku pun mengambilnya, maka semenjak itu saya tidak pernah lupa lagi." (HR. al-Bukhari)

Abu Hurairah yaitu sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Di antara yang meriwayatkan hadis darinya yaitu Ibnu Abbas, Ibnu ‘Umar, Anas bin Malik, Jabir bin Abdullah, dan lain-lain. Imam Bukhari pernah berkata: "Tercatat lebih dari 800 orang perawi hadis dari kalangan sahabat dan tabi'in yang meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah".

Abu Hurairah mempunyai sifat-sifat yang terpuji di antaranya wara’, taqwa, dan zuhud, jago ibadah, jago tahajjud sepanjang malam. Dalam karir politiknya, Abu Hurairah pernah diangkat menjadi gubernur Bahrain pada masa ‘ Umar bin al-Khattab. Pada masa khalifah ‘Ali bin Abi Talib, ia juga pernah akan diangkat menjadi gubernur, namun ia keberatan. Kemudian pada masa Mu`awiyah, ia dingkat menjadi gubernur Madinah.

Marwan bin Hakam pernah menguji tingkat hapalan Abu Hurairah terhadap hadis Nabi Saw. Marwan memintanya untuk menyebutkan beberapa hadis, dan sekretaris Marwan mencatatnya. Setahun kemudian, Marwan memanggilnya lagi dan Abu Hurairah pun menyebutkan semua hadis yang pernah ia sampaikan tahun sebelumnya, tanpa tertinggal satu huruf. Menurut Baqi` bin Mukhallad ia meriwayatkan sebanyak 5.374 hadis.

Ada beberapa faktor yang mengakibatkan Abu Hurairah banyak meriwayatkan hadis, antara lain adalah:

1. Selalu menghadiri majelis Nabi Muhammad Saw.

2. Penghuni Suffah di masjid Nabawi. Ia selalu bersama Nabi Muhammad Saw.

3. Sangat besar lengan berkuasa ingatannya, sebab ia salah seorang sahabat yang didoakan Nabi Muhammad Saw. semoga ingatannya kuat.

4. Banyak mengambil hadis dari para sahabat senior sebab usianya cukup panjang dan hidup selama 47 tahun sesudah wafatnya Nabi Saw.

Salah satu kumpulan fatwa-fatwa Abu Hurairah pernah dihimpun oleh Syaikh As-Subki dengan judul Fatawa Abi Hurairah. Pada tahun 678 M atau tahun 59 H, Abu Hurairah sakit dan karenanya wafat di Madinah, dan dimakamkan di Baqi.
Demikianlah sahabat bacaan madani ulasan perihal biografi Abu Hurairah ra. Semoga kita sanggup mengambil pelajaran dari pembahasan tersebut. Aamiin. Sumber Hadis Ilmu Hadis Kelas X MA, Kementerian Agama Republik Indonesia, Jakarta 2014. Kujungilah selalu etikahidupmuslim.blogspot.com semoga bermanfaat. Aamiin.
Facebook Twitter Google+

Back To Top